Jakarta, Apjatinews.id – Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) mengharapkan Menaker Ida Fauziah segera melakukan percepatan untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke negara Singapura dan Timur Tengah.
“Kami meminta kepada ibu Menaker RI untuk membuka penempatan ke negara Singapura lantaran negara tersebut sudah mengeluarkan Visa Kerja dan kami tetap melaksanakan Protokol Kesehatan dalam prosedur penempatannya guna memutus mata rantai penyebaran Covid.19,” ujar Ayub Basalamah ditemui di ruang kerjanya, Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Menurut Ayub, harapan segera pembukaan penempatan PMI ke Singapura, UEA dan Qatar karena di negara-negara itu saat ini terus berlangsung penempatan unprosedural dan ini tentu berbahaya bagi negara karena sewaktu-waktu akan menjadi “bom waktu” munculnya permasalahan PMI yang tidak kita harapkan.
“Karena kalau tetap masih seperti sekarang ini ditutup, maka kasihan ratusan anak-anak kita berangkat secara unprosedural dan itu sangat berbahaya,” gugahnya.
Jadi khusus Singapura, kata Ayub, sudah saatnya pemerintah membuka penempatan guna menyetop penempatan PMI unprosedural.
Terkait MoU penempatan, Apjati siap memberi masukan kepada pemerintah untuk mempercepat terbitnya kerjasama dalam penempatan PMI khususnya di sektor domestik seperti dengan UEA, dan Qatar.
“MoU dengan Timur Tengah harus sudah mulai dipersiapkan utamanya UEA dan Qatar,” tuturnya
“Percepatan MoU ini merupakan pintu utama untuk penempatan PMI. Kita harus bergerak cepat karena pendemi Covid-19 ini sudah makin banyak menimbulkan pengangguran di Indonesia,” paparannya.
Pada kesempatan itu, Ketum Apjati juga mengundang ibu Menaker RI dalam acara MUNAS APJATI tahun 2020 pada tanggal 27-29 November 2020 di Bandung.
Ketum Apjati juga meminta Kementerian membuka peluang kerja ke negara-negara lain yang berpotesi menjadi pasar kerja PMI di semua kawasan.
Menjawab permintaan Ketua Umum Apjati, Menaker Ida Fauziah mengatakan bahwa pemerintah memahami apa yang menjadi koncern Pak Ayub dan akan segera memprioritaskan sesuai kondisi negara-negara penempatan terutama negara Singapura.
“Kami berterimakasih atas masukan dari Ketua Umum Apjati Pak Ayub dan akan segera menindaklanjutinya,” ujar Ida. (Zul)